for4d

situs toto

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

For4D

Situs Toto

for4d

for4d

Scatter Hitam

darmabangsa.id/akun-pro-slot-x500-scatter-hitam

Slot deposit via dana Daftar slot gacor Slot thailand

Penyakit Refluks Gastroesofagus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Penyakit Refluks Gastroesofagus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

dantechviews.com – Penyakit refluks gastroesofagus atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah penyakit gangguan pencernaan kronis yang disebabkan oleh terganggunya fungsi otot sfingter esofagus. Jadi, ketika otot sfingter esofagus ini melemah, asam lambung akan naik ke atas menuju esofagus.

Asam lambung yang terus-menerus naik bisa menyebabkan esofagus mengalami iritasi di sekitar dindingnya. Penyakit GERD berisiko besar mengenai seseorang yang memiliki berat badan berlebih, hamil, orang maag, dan lain sebagainya.

Pengertian Penyakit Refluks Gastroesofagus

Penyakit refluks gastroesofagus adalah sebutan dari penyakit GERD. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit ini terjadi ketika asam lambung berulang kali naik ke atas, sehingga bisa mengiritasi lapisan esofagus.

Menurut Indonesia Cancer Care Community, esofagus adalah bagian dari saluran pencernaan, bentuknya berupa saluran yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung. Esofagus terletak di belakang trakea (batang tenggorok) dan di depan tulang belakang. Ukuran dari esofagus pada umumnya adalah 25-33 cm dan diameter 2 cm.

Pada beberapa kasus, kebanyakan seseorang yang mengalami penyakit GERD adalah orang-orang yang tidak memiliki pola makan yang baik, seperti sering terlambat makan, mengkonsumsi makanan pedas, dan lain sebagainya. Jika tidak ditangani dengan serius, penyakit GERD ini bisa berkomplikasi menjadi penyakit yang lebih serius.

Menyadur laman Mayo Clinic, berikut ada beberapa komplikasi dari GERD yang perlu untuk diwaspadai, di antaranya:

  • Nyeri dada
  • Peradangan pita suara
  • Luka di kerongkongan
  • Penyempitan kerongkongan
  • Batuk asma

Penyebab Penyakit Refluks Gastroesofagus

Penyakit GERD bukan gangguan kesehatan yang terjadi tanpa ada sebab, sebaliknya, penyakit GERD disebabkan oleh berbagai macam hal. Menurut Gleneagles Singapore, GERD dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

  • Penyakit tertentu, misalnya sindrom Zollinger-Ellison dan skleroderma (gangguan jaringan ikat)
  • Peningkatan produksi gastrin, suatu hormon yang mengatur pelepasan asam perut
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Kehamilan
  • Penggunaan obat tertentu seperti aspirin
  • Pertambahan usia
  • Berbaring atau tidur setelah makan
  • Tidak memberi jeda antara makan dan tidur
  • Merokok dan mengkonsumsi alkohol serta kopi
  • Terlalu sering mengonsumsi makanan yang dapat memicu asam lambung, seperti gorengan, makanan asam, dan makanan pedas
  • Makan terlalu banyak dalam sekaligus
  • Makan porsi besar atau makan terlambat pada malam hari

Gejala Penyakit Refluks Gastroesofagus

Ketika mengalami GERD, ada beberapa gejala yang dapat dirasakan, salah satunya adalah sesak napas yang hebat di sekitar dada dan nyeri pada ulu hati.

Apabila ada pengidap yang baru merasakan penyakit ini, mungkin banyak yang beranggapan bahwa ini adalah penyakit maag. Padahal, kedua penyakit ini memiliki gejala yang berbeda jauh.

Supaya bisa memahami lebih jelas gejala-gejala dari penyakit refluks gastroesofagus, berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman My Cleveland Clinic, di antaranya:

  • Tenggorokan perih yang terus berlanjut
  • Rasa nyeri dan tidak nyaman di dada atau ulu hati
  • Suara parau dan serak
  • Masalah pernapasan, seperti batuk dan asma
  • Perut yang terasa kembung
  • Kerusakan pada gigi yang diakibatkan oleh naiknya asam lambung
  • Kesulitan menelan karena adanya benjolan atau makanan yang tersangkut
  • Rasa pahit atau asam di sekitar mulut

Cara Mengobati Penyakit Refluks Gastroesofagus

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit refluks gastroesofagus ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Oleh karena itu, untuk mengobati penyakit refluks gastroesofagus, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti yang dikutip dari John Hopkins Medicine.

1. Mengonsumsi obat antasida

Antasida adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala akibat sakit maag atau penyakit asam lambung. Penggunaan obat antasida ini juga bisa digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lainnya.

Beberapa obat yang termasuk ke dalam golongan antasida, seperti kalsium karbonat, magnesium karbonat, aluminum hidroksida, dan lain sebagainya.

2. Tindakan operasi

Jika GERD semakin parah, dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan operasi. Pada umumnya, berikut beberapa tindakan operasi yang dapat diterapkan, yakni:

  • Fundoplikasi, mencegah naiknya kembali asam lambung ke kerongkongan. Operasi ini menggunakan alat laparoskop yang ujungnya dilengkapi dengan kamera kecil untuk mempermudah dokter melihat kondisi saluran pencernaan pasien.
  • Perangkat LINX, prosedur penanganan magnet pada daerah batas kerongkongan dan lambung. Tujuannya untuk memperkuat katup sfingter esofagus agar tidak kendur ketika menutup, tetapi tetap bisa terbuka untuk membiarkan makanan masuk.

Cara Mencegah Penyakit Refluks Gastroesofagus

Penyakit GERD memang bisa menyerang siapa pun, baik itu anak kecil atau orang dewasa. Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

Menurut laman Medical News Today, berikut cara mencegah penyakit refluks gastroesofagus.

  • Berhenti merokok
  • Membatasi makanan berlemak
  • Jangan langsung berbaring setelah makan, tunggu kira-kira satu jam sebelum melakukannya
  • Menjaga berat badan agar tetap ideal
  • Makan dengan porsi yang lebih kecil
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *